Dulu aku memang melepasmu karena kamu sudah dicintai oleh
seseorang, aku mengalah karena hatiku tak mampu bersaing dengan temanku
sendiri. Aku tidak mau disebut penghianat karena sudah merebut orang yang
sama-sama dicintai oleh aku dan temanku.
Aku mengalah dengan temanku, walau aku tau saat itu hatiku
masih belum rela melepasmu dengannya. Kamu memang bukan milikku, jadi kamu
berhak memilih siapa yang ingin kamu cintai.
Bahkan kamu saja tak tau bagaimana perasaan hatiku padamu,
yang kamu tau hanya aku yang ada di depanmu sebagai teman.
Ya hanya teman, kamu
yang mengganggap aku teman tak pernah tau bagaimana perasaanku.
Tapi setelah kejadian itu, aku hanya bisa mundur secara
perlahan, perlahan dengan pelan entah tau apa yang akan terjadi setelah aku
melepasmu.
Melepasmu tak semudah yang aku bayangkan, butuh perjuangan
dan air mata yang harus aku lalui.
aku sempat pergi menghilang dari hadapanmu, hanya untuk
membiarkan kamu dan temanku bahagia. Aku tak ingin menatapmu, menatapmu hanya
akan membuatku sulit untuk melepas perasaanku padamu. Yang aku dengar sekarang hanya
cerita kebahagiaan yang temanku ceritakan tentangmu,
walau hatiku teriris sayatan pisau tapi aku mencoba
tersenyum didepan temanku itu, aku tak ingin kalau ia tau aku pernah
mencintaimu sama seperti dia.
Mungkin aku pengecut, mengalah pada cinta yang belum sama
sekali aku ungkapkan. Tapi buat apa?
Kalau memang aku punya keberanian untuk mengatakan itu
padanya, apakah temanku akan terima?
Aku mencintaimu sangat sangat mencintaimu maka sebab itulah
aku mengalah, kebahagiaan adalah hal tertunda yang aku jalani sekarang. Aku merelakanmu
bahkan aku harus mengalah bukan berarti aku tak mau memilikimu, hanya saja
bagiku dia lebih baik bersama temanku daripada aku. Aku hanya ingin kamu dan
temanku bahagia. Sekarang hatiku merelakanmu bersamanya, aku merelakan hatiku
tersakiti untuk kebahagiaan temanku, karena aku tak mau jika temanku
menyalahkan aku karena merebutmu.
Aku memang cinta padamu, namun tak begini caranya jika aku
harus merebutmu dari temanku.
Ku coba hanya mengagumi kamu, bukan untuk mencintaimu seperti dulu, tapi aku takut terlalu dalam rasa sayangku padamu.
Senyumanmu lah yang menguatkanku untuk berdiri dan menjauh
darimu, hei someone kamu pantas bersama temanku.
dia baik, dan dia akan menjaga kamu sama seperti aku
menjagamu. Ya walau kamu tak tau aku diam-diam menjagamu. Berbahagialah bersamanya,
aku hanya bisa mendoakanmu bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar