Minggu, 14 April 2013

Melepasmu pergi


Dulu aku memang melepasmu karena kamu sudah dicintai oleh seseorang, aku mengalah karena hatiku tak mampu bersaing dengan temanku sendiri. Aku tidak mau disebut penghianat karena sudah merebut orang yang sama-sama dicintai oleh aku dan temanku.
Aku mengalah dengan temanku, walau aku tau saat itu hatiku masih belum rela melepasmu dengannya. Kamu memang bukan milikku, jadi kamu berhak memilih siapa yang ingin kamu cintai.

Bahkan kamu saja tak tau bagaimana perasaan hatiku padamu, yang kamu tau hanya aku yang ada di depanmu sebagai teman.
Ya hanya teman,  kamu yang mengganggap aku teman tak pernah tau bagaimana perasaanku.
Tapi setelah kejadian itu, aku hanya bisa mundur secara perlahan, perlahan dengan pelan entah tau apa yang akan terjadi setelah aku melepasmu.
Melepasmu tak semudah yang aku bayangkan, butuh perjuangan dan air mata yang harus aku lalui.

aku sempat pergi menghilang dari hadapanmu, hanya untuk membiarkan kamu dan temanku bahagia. Aku tak ingin menatapmu, menatapmu hanya akan membuatku sulit untuk melepas perasaanku padamu. Yang aku dengar sekarang hanya cerita kebahagiaan yang temanku ceritakan tentangmu,
walau hatiku teriris sayatan pisau tapi aku mencoba tersenyum didepan temanku itu, aku tak ingin kalau ia tau aku pernah mencintaimu sama seperti dia.
Mungkin aku pengecut, mengalah pada cinta yang belum sama sekali aku ungkapkan. Tapi buat apa?
Kalau memang aku punya keberanian untuk mengatakan itu padanya, apakah temanku akan terima?

Aku mencintaimu sangat sangat mencintaimu maka sebab itulah aku mengalah, kebahagiaan adalah hal tertunda yang aku jalani sekarang. Aku merelakanmu bahkan aku harus mengalah bukan berarti aku tak mau memilikimu, hanya saja bagiku dia lebih baik bersama temanku daripada aku. Aku hanya ingin kamu dan temanku bahagia. Sekarang hatiku merelakanmu bersamanya, aku merelakan hatiku tersakiti untuk kebahagiaan temanku, karena aku tak mau jika temanku menyalahkan aku karena merebutmu.
Aku memang cinta padamu, namun tak begini caranya jika aku harus merebutmu dari temanku.

Ku coba hanya mengagumi kamu, bukan untuk mencintaimu seperti dulu, tapi aku takut terlalu dalam rasa sayangku padamu.
Senyumanmu lah yang menguatkanku untuk berdiri dan menjauh darimu, hei someone kamu pantas bersama temanku.
dia baik, dan dia akan menjaga kamu sama seperti aku menjagamu. Ya walau kamu tak tau aku diam-diam menjagamu. Berbahagialah bersamanya, aku hanya bisa mendoakanmu bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar