Aku mengerti setiap kali aku ingin menatapmu kau palingkan wajahmu
ketika ku pergi, lalu kau munculkan wajahmu kembali.
Saat aku berjalan hati ini seakan kembali, ingin memelukmu
dan mengatakan
Mengapa kamu datang disaat hatiku gundah?
Aku membuka mataku, semuanya terasa sama saja.
Sama seperti saat dimana aku harus kehilangan seseorang yang
telah menorehkan namanya
Dihatiku ini.
Ketika aku dihadapi kebimbangan, kamu masuk dan memberi
warna pada setiap
Apa yang aku inginkan, aku ingini, aku jalani, maupun aku
laksanakan.
Aku ingin berhenti mencintai seseorang yang tak ada namaku
dihatinya.
Aku pernah mengatakan pada seorang pria yang aku sukai,
betapa aku mencintainya.
Saat ia mendengar pernyataanku, sosok pria yang aku sukai itu
malah berdiam diri.
Entah dia mengerti ataukah hanya berpura-pura tak mengerti.
Apakah aku salah? Mengatakan terlebih dahulu, perasaan
hatiku ini dengannya?
Maaf aku bukan wanita bodoh, aku hanya tidak mau kehilangan
seseorang yang aku cintai lagi.
Kalau aku mengerti takdir, aku tak akan mencintainya.
Tak akan membuang air mataku dengan percuma, saat dia
memberikan perhatiannya kepada orang
Lain dan bukan aku.
Kalau aku bisa menghitung seberapa banyak perjuanganku
mendapatkannya, itu sama saja seperti
Menghitung bintang dilangit.
Yang tak akan terhitung jumlahnya, andai dulu aku tau kamu
memang tak mencintaiku.
Maka hati ini tak akan ku biarkan melebar dan mengembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar