Minggu, 04 November 2012

15 Minutes


Ada seorang wanita dia berumur 16 tahun, ciri-cirinya: Kurus, tinggi, berkulit sawo matang, rambut pendek, dan agak ikal.
Har ini tanggal 18 October 2012
Hari ini seperti biasa, selalu ada dadakan sesuatu dalam hidupku.

Pelajaran hari ini cukup membuatku jenuh, dan menginginkan jam bel tanda pulang berbunyi.
Tak Lama kemudian, ku tengok sebuah jam yang berada di belakang bangku paling pojok dekat tembok perbatasan ruang Lab Komputer.
Ku lirik jam tersebut, aku mengelah nafas panjang sekaliii....
Karena jam ku lirik masih pukul jam 13:00
Ya aku mesti 30 menit untuk mencapai kebahagiaan, keluar dari pelajaran yang membosankan ini.

Sambil ku menunggu ku tulis sebuah diarry, tentang kekesalanku menunggu jam berakhir sekolah.
Aku bosan..
Jenuh..
Tak terbendung rasanya, lalu ku coret-coret buku diarryku.
Huffftt..
 desahku lagi, aku tak tau harus berbuat apa lagi.
Ku tengok jam dinding yang sudah 1 tahun menemaniku, yappp...
Jam sudah pukul 13:20 dan artinya 10 menit lagi aku balik. Dan merasakan kebahagiaan
Bisa keluar dari pelajaran.

Tiba-tiba speaker kelasku berbunyi, yap ku harap kali ini langsung doa hehehe pintaku dalam hati.
Dan ternyata kembali ku kecewa...
Speaker kelas berbunyi tanda akan mengumumkan sesuatu, yah... ku pikir akan langsung doa.
Ternyata hanya sebuah pengumuman bahwa kelas XII harus ke perpustakaan sepulang sekolah.
Setelah pengumuman selesai, doa pulang pun dimulai.

Aku buru-buru merapikan buku dan alat tulisku, semua ku masukkan ke dalam tas.
Dengan rapi dah hati-hati aku melakukannya,
Kringg... Kringgg.. Kringgg..
Bel tanda pulang pun berbunyi, sebelum ku tinggalkan kelas ku pastikan terlebih dahulu
Mengecek apakah ada sampah di kolong meja yang tertinggal atau menempati kediaman
Kolong meja yang ku tempati.

Aku pulangg....
Dengan langkah kaki riang aku berjalan menuju sebuah lantai dasar sekolahku.
Tak kulupa aku mengambil hpku yang ku titipkan di looker guru..
DAG DIG DUG.
Jantungku berdetak cepat, hmm pasti ada si DIA.
Pikirku dalam batin.
Tak lama kemudian ku tengok kearah tangga dekat ruang guru
JRENG JRENGGGGGG....
DIA datang, wajahnya yang rupawan tak terbayangkan waktu itu.

“TINAAAAAAA....
Ayoo cepat pulang, tadi katanya jenuh”
Sebuah suara tiba-tiba mengkagetkanku, lamunanku pun terhenti sesaat.
Ku tengok arah datangnya auara tersebut yang sudah memanggilku, huffftttt sambil ku mencari suara tersebut aku mendesah.
Suara yang memanggilku dan mengajak aku pulang yaitu Vera.

Aku pun pulang menuju rumah.
Saat aku pulang bahuku disenggol seseorang, tadinya aku mau bilang maaf.
Tiba-tiba ada suara seseorang bilang kepadaku “Maaf” katanya.
Aku pun merespon suara itu “iya” kataku.
Tanpa melihat siapa yang menyenggol bahuku tadi,  tangan ku pun langsung ditarik oleh Vera.

TUNGGUUUUU..
Dengan sigap aku menghentikan langkahku karena ada sebuah IDE yang terlintas dibenakku.
Segera kuceritakan kepada temanku itu, “ hei, bagaimana kalau kita duluan” seruku.
“Maksudnya” dengan nada tak mengerti Vera menjawabnya.
“Haduh.... bagaimana kalau kita jalan duluan agar dapat melihat DIA?” dengan semangat aku mengatakan tanpa merasa bahwa ada suatu kekuatan baru merasukiku.
Yap Vera memang  orangnya mengerti dan ia pun langsung bilang “ ayo kiya lari ”

DAAAAANNNN.......
Dengan kecepatan tinggi aku dan Vera pun berlari dengan kencang.
Seperti ada stamina dalam diri kami.
Ku lewati tangga neraka yang selalu mengangguku setiap pulang sekolah.
Saaampaaaaiii..
Aku sampai tepat dijalan raya tempat menuggu angkot.
“Mari kita menunggu” pintaku pada Vera.
“Baiklah” dengan nada pengertian dan tampang alimnya Vera ia pun langsung setuju.
Memang teman yang baik, selalu mendukung apa yang aku mau.

Benar rasanya jika orang yang jatuh cinta pasti akan mengalami gejolak cinta yang berlebihan dan  stamina yang kuat.
Tapi beda sama cewek sepertiku bagiku aku mempunyai gairah yang tinggi dan semangat yang tinggi.
Aku rela berlari sejauh apapun demi mengejarnya, berlari secepat mungkin dan meninggalkan
Teman barenganku yaitu Praja demi menunggunya.
Tapi hebatnya aku tak pernah mengeluh akan cinta, tak pernah menyesal akan apa yang ingin aku perbuat demi seseorang yang aku cintai dan sayangi  tentunya.
Apa yang aku inginkan dan akan selalu ada IDE untuk berjuang deminya..
“BODOOOH...”
Mungkin orang akan mengatai dan mengatakan kepadaku akan betapa bodohnya diriku.

“BODO AMAT LAH” mengapa mereka yang sewot dan terlalu rempong atau ribet akan sesuatu yang aku jalani.
Aku kan yang menjalankan bukan mereka.
Memang mereka akan berkorban demi cinta sama seperti apa yang aku lakukan sekarang.
“MUNGKIN TIDAK” desahku dalam hati.

Oke daripada mendesah apa yang orang pikirkan tentangku, lebih baik lanjut dengan cerita
Saat aku menunggunya.
Dengan cuaca panas, uang yang habiss,keringat yang mengucur di sekitar baju, rasa lapar yang melanda, dan rasa haus yang mengerikan dalam diriku dan temanku tentunya.
Waktu sudah berjalan 10 menit dan si DIA pun belum muncul juga.
Aku tetap menunggunya, meski banyak angkot yang menawariku naik angkotnya, dan
Sudah puluhan kali aku menolak untuk naik angkot karena masih harus menunggu.

Tiap demi tiap angkot lewat..
TIBA-TIBAAA~!!!!!!!
Sebuah motor Honda yang berwarna sama seperti motornya si DIA datang.
Alhasil itu bukan motornya yang DIA boncengi.
Semakin banyak motor yang lewat dan hanya 3 motorlah yang bermerek sama tapi sayangnya
Si DIA pun tak kunjung datang.

Ku lirik jam hpku yang terdapat di saku depan bajuku, sudah 15 menit rupanya, dan
Cuaca pun semakin menyengat kulit.
Tak lama kemudian, jantungku berdebar sangat kecang, tanda bahwa ada si DIA sebentar lagi.
Aku tetap menunggunya dan terus memperhatikan jalan sambil mencari motornya.

Tak lama kemudian...
DIAAAAA DATAAANGGG!
 Wajahnya yang rupawan, tampan, postur tubuhnya tegap, dan wajahnya agak putih.
OHHH NOOOO.. membuat jantungku berdebar lebih cepat dari sebelumnya.
Dia datang melewatiku dengan cuek, yah seperti biasa tampangnya yang cuek akan melintas dibenakku.
Aku hanya tersenyum saat dia melintas di depanku, dan berharap senyumannya balasan darinya.

PLUUUUKKK...
Sebuah benda mengenai ku di kepala.
“hei kenapa kau hanya tersenyum, dia tak akan membalas senyummu” seru Vera.
“Aku pun menolehnya, aku tau dia tak akan pernah membalas senyumanku tadi, dan itu
Rasanya gak mungkin banget, seharusnya aku sadar diri“ seruku.
“Hei kenapa kamu sedih meskipun dia tak akan pernah membalas senyumanmu tadi.
Tapi kau ini TINA!
Perempuan yang gak akan menyerah selama kamu masih bernafas, jadi ayo bangkit
Dan jadilah Tina  yang selalu semangat mengejarnya!” seru Vera.
Benar katamu, aku ini Tina orang yang gak pernah menyerah akan cinta!
HUFFFTTTT....
Kenapa aku bodoh!

Tiba-tiba senyum kecilku muncul, aku senang karena perjuanganku selama 15 menit menunggunya
Akhirnya membuahkan hasil meski hasilnya tak begitu baik. 

Karya : Maria Larastinada MP
Jam: 18:00
Tanggal: 18 October 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar