Aku butuh lebih lama untuk melihat indahnya cahaya yang
selama ini aku tak pernah lihat.
Matahari yang
menyinari mataku saat pagi telah hilang, dan berubah menjadi api yang
menyakitiku
Dari api menjadi pedang yang menusuk, dan itu rasanya sakit.
Aku memang kuat diluar tapi aku tak kuat di dalam..
Batinku seakan menangis, saat kau menyakitiku dengan
sikapmu.
Batinku sangat lemah, lebih lemah dari siapapun..
Aku menangis mengeluarkan air mata, mengengusapnya dengan
tisu, dan memberi semangat pada diriku sendiri.
Aku tau, saat semua memakiku karena aku mencintainya, aku tak perduli.
Saat hatiku ingin melupakannya, batinku seakan seakan menolak
dan kupaksaakan agar batinku menurutiku.
Saat aku ingin melupakannya, dia datang seperti layaknya angin
yang tak pernah diundang.
Dan angin itu menimbulkan luka batin setiap aku melihatnya.
Kapan waktu itu akan datang, saat aku bermimpi melihat sunset yang indah bersamamu,
Kapan waktu itu akan datang, saat aku bermimpi melihat sunset yang indah bersamamu,
Melihat matamu saat tersinar kilauan sunset, matamu yang
menyakinkan dan matamu yang memberikan kebahagiaan padaku?
aku menunggunya
aku menunggunya
By: Maria Larastinada MP
Tanggal: 20 November 2012
Jam: 21:00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar