Memang indah rasanya jika saat ada yang berulang tahun
diberi sebuah hadiah, apalagi itu oleh orang yang disayangi.
Sebuah kisah yang mengisahkan sebuah gadis yang kebingungan
mencari kado untuk si dia.
Kamu tau? Bagaimana perjuanganku yang sangat berat dari 3
bulan yang lalu, terbuang percuma
Hanya karena dia mengecewakanku..
Itulah yang terjadi pada diriku sekarang, aku hanya seorang
gadis bodoh yang selalu mengharapkan
Datangnya keajaiban cinta yang selama ini aku tunggu, dan
nyatanya tak ada atau tak muncul juga sampai sekarang?
Mungkin karena aku terlalu bodoh, aku yang terlarut dalamnya
cinta dan tak memperdulikan
Duniaku.
Setiap hari aku memimpikannya menjadi pangeran yang selalu
membuatku tersenyum,
Kayalan yang selalu terbayang “dapatkah aku menjadi
pendampingnya, menghiburnya saat sedih, membuatnya nyaman terhadapku,
membuatnya tersenyum karenaku, membuatnya bangga karena perjuanganku” itu lah
yang selalu aku pikirkan dalam khayalan bodohku setiap malam.
Selama 3 bulan aku berusaha membuatnya tersenyum lebih dalam
saat hari ulang tahunnya, tapi nyatanya aku gagal.
Aku tak mampu membuatnya tersenyum saat hari ulang tahunnya,
aku yang terlalu ceroboh sehingga dia menjauhiku sampai sekarang hanya karena
sepucuk surat dan hadiah yang kuberikan padanya.
“APAKAH AKU BERSALAH?“
Pertanyaan yang selalu terbenang dalam kehidupanku setiap
aku bertemu dengannya.
Mungkin aku salah, karena aku yang memaksakan dia agar dapat
mencintaiku.
“MAAFKAN AKU” kata
itupun takkan menghapus kebenciannya kepadaku sekarang, esok, dan masa depan.
“GILAAAAAAAAA”
Yap kata itu mungkin cocok untukku, karena hanya seorang
gadis gila sajalah yang rela
Menabung, dan tak membelikan sepeser uangpun saat lapar
hanya demi membelikannya kado yang terbaik dan cocok untuknya.
3 bulan yang lalu aku merencanakan agar dapat menghemat uang
jajanku dan agar dapat membeli hadiah untukknya.
Bulan demi bulan ku lewati, setiap akhir bulan pasti aku
akan sibuk menghitung jumlah uang yang
Kudapatkan dari hasil menghematku selama 1 bulan ini.
“HUFFFFFFFFFFTTTT...” desahku, ternyata saat aku selesai menghitung uang
tersebut, kembali ku kecewa karena aku belum mampu memenuhi target yang selama
ini aku targetkan untuk membeli kadonya.
“2 bulan pun berlalu” aku yang setiap 2 bulan terakhir ini,
tak pernah keluar kelas untuk pergi ke kantin
membeli sesuatu dan menganjal saat aku lapar.
Teman- temanku heran mengapa sikapku menjadi berubah saat 2
bulan terakhir ini.
Aku yang selalu menolak ajakan temanku untuk pergi ke kantin
saat bel tanda bahagia karena dapat
Mengisi perut yang sudah meraung keras selama pelajaran.
Teman-temanku pun mencari tau apa yang selama ini yang menganjal
dan membuat sikapku berubah selama 2 bulan terakhir ini.
“HEEIIIIIIII“ sebuah suara yang cukup keras dan sedikit
tabokan kecil menyambar kepalaku dengan cepat.
lalu dengan sigap aku pun menoleh dan ternyata yang memanggil namaku
dengan “ HEIIII “ dan sedikit tabokan itu adalah Cinan.
“ HEI KENAPA KAU MEMUKULKU DAN MEMANGGILKU DENGAN KERAS? “
jawabku dengan nada sedikit marah aku menjawabnya.
“ KENAPA SIH SAMA KAMU? KENAPA KAMU BERUBAH? APA KARENA DIA?
KAU TAU AKU TUH KHAWATIR SAMA KAMU KARENA SIKAP KAMU YANG ANEH SELAMA 2 BULAN
INI ” seru Cinan.
Aku pun sedikit kaget saat Cinan tau apa maksud tujuanku dan
berubahnya sikapku hanya karena dia.
“ Maafkan aku Cinan dan terima kasih karena kamu mau peduli
dan menghawatirkanku , sikapku yang
berubah ini bukan untuk membuatmu kecewa, tapi karena dalam benakku ada sesuatu
yang harus aku jalankan dan aku harus melakukannya dengan baik, jadi tolong
mengertilah temanku” seruku seraya menjelaskan.
“aku tau selama ini kau menghemat kan? Untuk membelikannya
kado spesial, tapi apa kamu tau itu dapat membuatmu sakit hati, lihat saja
sikapnya kepadamu. Apa pernah dia melihatmu sebagai sosok yang mengerti dia?
Tidak kan. Kau itu terlalu lugu temanku, mungkin kata BODOH layak untukmu dan
kata HEBAT mungkin cocok untukmu karena kau terlalu bodoh untuk menyadari semua
ini, sadarlah temanku. Dia hanya melihatmu dari sisi teman satu angkatan dan
tidak lebih.
Tapi satu sisi kata HEBAT itu cocok untukmu, karena semakin
dia menjauh darimu, membuatmu berhenti untuk mengharapkannya, membuatmu sakit
hati karena sikap cueknya kepadamu tapi di satu sisi dirimu tetap bertahan,
dirimu tetap kokoh walau ada rintangan sekalipun kau akan hadapi dengan
semangatmu dan betapa besarnya cintamu untuknya. Mungkin didunia ini jarang ada
seorang cewek sepertimu yang rela demi orang yang dicintainya tanpa sadar bahwa
dirinya terluka olehnya” dengan nada
menangis Cinan menjelaskannya kepadaku.
“TIBAAAAAA-TIBAAAAAAAAAA” perkataan Cinan seperti motivasi untukku, tapi
kalian kan tau aku ini bagaimana, meskipun aku akan bilang ini yang terakhir
atau aku akan bilang ini sudah cukup dan aku akan melupakannya, tapi perkataan
itu hanya dimulut saja yang aku keluarkan hanya untuk menghibur hatiku saat
sakit atau terluka olehnya.
3 BULAN PUN DATANG
Aku yang sedang sibuk mencari hadiah apa yang cocok
untukknya, dan melamun saat pelajaran
seperti tatapan kosong tapi sedang memikirkan sesuatu.
“ PLUUUUUUKKKKKK”
Sebuah tipek menghampiri kepalaku dengan keras, tapi aku
tetap pada lamunanku itu.
Lamunan yang membawaku pada alam tersendiri.
Tiba-tiba datanglah temanku untuk mengambil tipek dan
bermaksud untuk meminta maaf kepadaku, “ Laras sorry ya gw gak sengaja” suara
yang terdengar memanggil namaku tapi seakan aku hanya mendengarnya sepintas
lalu menghilang dan tetap pada lamunanku yang tadi.
Temanku pun heran, mengapa aku tak merespon kata maafnya
tadi.
Hei kamu kenapa laras?
Ada yang salah pada dirimu? Seru
Cinan sambil mengoncang-goncangkan
Tubuhku seakan ada gempa bumi yang dahsyat.
Namun aku pun tak merespon omongan Cinan dan tetap pada
lamunanku terhadap hadiah itu.
“HOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
SADAR WOIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII ”
Suara yang sangat keras dan sumber suara tersebut tepat berada
di kupingku dan itu membuat lamunanku tentang hadiah itu pun buyar lalu masuk
kepada alam dunia nyataku.
“Ada apa sih?” seruku.
“Kamu ini kenapa sih laras? Dari tadi melamun saja ayolah
jangan melamun nanti ada hantu yang masuk baru tau rasa loh?”seru Cinan seakan
mengajakku untuk bergabung dengan permainannya yaitu fokus pada pelajaran.
“Ah kau ini mengganggu saja Cinan, aku itu lagi berpikir?
Jawabku.
“ Yeh nenek-nenek baru lahir juga tau kali kalu kamu mkir
sesuatu, tapi apa yang kamu pikirin sih
Kok kayaknya penting gitu ya?“ dengan nada heran Cinan
menjawabnya.
“Mana ada sih nenek-nenek baru lahir? Aneh-aneh aja sih kamu
Cinan. Begini Cinan aku ini
Lagi bingung aja hadiah apa yang cocok buat si dia itu“
dengan tampang setengah melamun aku menjawab.
“Yaelah, gampang kali kan kamu udah tau kalau dia itu suka
olahraga, beliin aja alat atau apakek yang berhubungan dengan olahraga kesukaan
dia, apa perlu aku bantuin kamu? ” jawaban cinan begitu menyakinkan.
Bel pulang sekolah pun
berbunyi
Tanpa berlama-lama aku dan Cinan pulang menuju toko olahraga.
Toko demi toko pun kami lewati dan kunjungi tapi tak
menemukan kado yang tepat untuk diberikan
Pada si dia.
Pulsa demi pulsa pun aku habiskan hanya untuk mencari
informasi hadiah yang benar-benar cocok untuknya.
Tetapi itu tak membuahkan hasil sama sekali. Aku pun tak
menyerah perjuanganku pun tak hanya sampai disitu.
KETEEEMUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
Toko sport yang cocok untuknya akhirnya ketemu, aku pun
segera memesan kepada penjualnya
Agar tak dijual dulu kepada yang lain dan esok hari aku dan
Cinan pasti akan datang lagi untuk membelinya.
Esok harinya
Aku dan Cinan menuju toko yang kemaren aku kunjungi, dan
berhasil membeli kado untuknya.
Kado yang kuberikan cukup simpel, hanya sebuah 1 set baju dan
celana bulu tangkis.
Yep itu pas, sesuai dengan hobinya.
Akhirnya aku berhasil
senyuman kecilku muncul saat aku memegang kado untuknya.
Upssssss... belum sampai situ saja perjuanganku.
Aku masih harus mencari kertas kado yang cocok untuknya,
hufffffffffttttt...
Sungguh rempong ya hidupku ini.
Tak jauh dari tempat aku membeli kado, disana ada tempat
untuk membeli kertas kado.
Ku belikan 2 kertas kado yang berbeda, satu kertas kado yang
berwarna pink, satu lagi kertas kado berwarna hijau dengan tulisan happy
birthday.
Saat hari itu mau
tiba....
OHHHHH NOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO
Kemarahanku meluap ketika tau kertas kado yang ku belikan
kemaren rusak oleh adikku.
ARGGGGHHH rasanya aku mau menangis melihat kertas kado yang
sudah sobek dan rusak oleh sikap kedua adikku.
Dengan cepat aku mencari kertas kado yang satu lagi, aku pun
tersenyum lega karena masih ada rupanya
dan tak terluka oleh tangan adikku.
Tanggal 11 november
2012
Pagi hari ketika hari itu sudah tiba..
Aku datang dengan sebuah tas besar yang didalamnya hadiah
yang masih belum terbungkus.
Bel pun berbunyi...
Aku pun masuk kelas dan siap memulai pelajaran, saat ada
pelajaran kosong aku pun bermaksud untuk membungkus kadonya saat itu dengan
dibantu temanku yang bernama mariana.
Tak lupa sebelum aku membungkusnya ku taruh sepucuk surat
untuknya yang isinya seperti ini :
Hai ..
Selamat ulang tahun
yah..
Semoga panjang umur,
sehat selalu, tambah jago main futsalnya, tambah jago main biolanya, gitar,
piano, dan berenangnya, dan segala yang terbaik untukmu.
Sekarang ulang tahun
yang ke 17 yah? Sweet seventeen dong?
Oh iya bagaimana
hadiah kemaren bagus gak? Sorry yah mungkin surat sama kadonya jelek.
Hmmmm.... apa kau
ingat dulu saat kau terkejut mendapat coklat di tasmu? Sewaktu olahraga?
Saat valentine, aku
adalah orang yang sama yang memberikanmu hadiah waktu itu, kemaren dan
Sekarang.
Mungkin apa yang aku
berikan buatmu tak bagus, aku sungguh minta maaf.
Semoga kau menyukai
kadoku ini!
from: orang yang
selalu mendengarkan musik, selalu memegang dada bagian jantung saat tau
ada pangeran hatinya
datang.
Di balik suratnya pun aku menulis sebuah puisi hasil
karyaku, begini isinya :
Kamu itu lebih jernih
dari pada air..
Lebih indah dari
sebuah lukisan yang dibuat oleh orang terkenal...
Lebih sulit dari
matematika..
Kau itu misterius..
Kau itu sulit
ditebak..
Bagaikan teka-teki
yang belum tentu ada jawabannya...
Wajahmu itu seperti
kilauan berlian yang selalu bercahaya dan bersinar ketika
Ada sinar matahari...
Matamu itu...
Hmmm aku sulit membayangkannya,
karena aku tak pernah melihat matamu...
Matamu seakan penuh
makna buatku..
Tatapanmu dan
senyumanmu....
Membuat hatiku
luluh...
Terima kasih atas
senyummu...
Meski aku tau senyummu
itu bukan untukku.....
Lalu aku pun membungkusnya dan memberikannya kepadanya
melalui temannya
si Tita dan pada saat itu hari senin dan pelajaran bimbel
fisika dikelasnya.
Tapi aku sadar karena surat cinta dan kado yang kuberikanlah
yang membuatnya kecewa,
Sehingga dia menjauh dariku.
AKU GAGAL MEMBUATNYA TERSENYUM DI HARI ULANG TAHUNNYA
MESKIPUN HARI ITU SUDAH LEWAT 1 HARI.
AKU HANYA AKAN MEMBUATNYA KECEWA. TAPI TERIMA KASIH ATAS CINTA YANG AKU RASAKAN
SEKARANG, MULAI SAAT INI AKU AKAN MELUPAKANMU WALAU ITU MEMBUATKU TERSAKITI J
Karya : Maria Larastinada MP
Tanggal: 18 October 2012
Jam: 18:00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar